Tugas
Terstruktur Dosen
Pembimbing
BAHASA INDONESIA ASNAWI, S.Pd., M.Pd.
“Konsep Definisi, Peristilahan,
Singkatan Dan Akronim”
Disusun
Oleh
:
KELOMPOK
6
Ø SUTRISNO
NIM 11344103564
Ø TITIN NUR HAYATI
NIM 113441
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN
ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
1435 H / 2013 M
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur
kehadirat Allah SWT. Yang telah mencurahkan rahmat dan hidayahnya sehingga kami
dapat menyusun makalah ini. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada
Nabi kita Muhammad SAW, keluarga serta sahabatnya. Dan semoga kita termasuk
kedalam golongan umatnya yang mendapat syafaat darinya di hari kiamat kelak.
Amin ya robbal aalamin....
Kami sebagai
penulis makalah merasa sangat senang karena bisa menyusun makalah ini sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Dan semoga makalah ini bermanfaat, bukan
hanya bagi para mahasiswa atau pelajar, namun juga bagi seluruh yang secara
umum membaca makalah ini.
Terimah kasih juga
kami ucapkan kepada semua pihak dan dosen pembimbing yang telah membantu kami
untuk menyelesaikan makalah ini. Semoga semua kebaikan yang kita lakukan
diberikan balasan oleh Allah SWT. Dan kami juga mengharapkan kritik serta saran
dari para pembaca sekalian, karena makalah ini masih banyak kekurangan dan
perlu untuk disempurnakan kembali dimasa yang akan datang.
Akhirnya kami
berharap makalah ini menjadi kontribusi positif yang tak ada hentinya. Tak
henti untuk terus dikoreksi, tak henti untuk melahirkan berbagai inovasi, dan tak henti untuk
memberikan inspirasi kepada orang lain agar dapat memberikan kontribusi yang
baik dari kami. Semoga.
PEKANBARU,
07 OKTOBER 2013
PENULIS
﴾ i ﴿
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR .........................................................................i
DAFTAR
ISI
.......................................................................................ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ...................................................................1
2. Rumusan Masalah ..............................................................1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Definisi
............................................................2
2. Konsep Peristilahan ...........................................................4
3. Singkatan ...........................................................................5
4. Akronim .............................................................................6
5. Uraian Masalah ..................................................................7
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN ..................................................................................10
SARAN
.............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
........................................................................11
﴾ ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
latar belakang
Pada dasarnya bahasa memilki fungsi-fungsi
tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang yakni, sebagai alat
untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat
untuk mengadakan integrasi dan beradaptasai social dalam lingkungan atau
situasi tertentu, dan sebagai alat melakukan control social.
Derasnya arus globalisasi
di dalam kehidupan kita akan berdampak pula pada perkembangan dan pertumbuhan
bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan teknologi. Didalam era
globalisasi itu, bangsa indonesia mau tidak mau harus
ikut adil di dalam persaingan bebas, baik dalam bidang pendidikan, politik, ekonomi, maupun komunikasi. konsep-konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan
dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara tidak langsung
memperkaya khasanah bahasa Indonesia.
Dengan demikian, perlunya
kita tahu tentang sifat-sifat dan aspek-aspek bahasa Indonesia yang sebenarnya,
agar kita tidak hanya bisa menggunakan tapi jugak bisa mengetahui hakikat
bahasa indonisia, sehingga kita bisa memilah dan milih adanya bahasa yang baru.
Apalagi dijaman
globalisasi ini banyak sekali masyarakat Indonesia khususnya para generasi muda
yang sudah tidak mengunakan bahasa Indonesia yang asli, tidak bisa di kontrol
dan tidak ada kontrol sama sekali. Yang dimaksud disini adalah seperti
mencampur adukan bahasa Indonesia dangan bahasa inggris agar terlihat keren, mengunakan bahasa
gaul yang kadang terdengar tidak sopan. Padahal bahasa Indonesia itu adalah identitas diri kita sebagai bangsa Indonesia.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang
makalah diatas, maka rumusan masalah makalah ini adalah: “ bagaimanakah hakikat
definisi bahasa
indonesia itu yang sebenarnya ?”
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian definisi
Definisi adalah
suatu pernyataan mengenai ciri-ciri penting suatu hal, dan biasanya lebih
kompleks dari arti, makna, atau pengertian suatu hal. Ada berbagai jenis
definisi, salah satunya yang umum adalah definisi perkataan dalam kamus
(lexical definition).
Dari keterangan
lain Definisi adalah menganalisis jenis dan sifat pembeda yang dikandungnya.
Genera kita sebut untuk mendekatkan pikiran kita, karena dengan genera suatu
barang atau benda akan mudah dikenal, termasuk kelompok apa, dan dengan
menyebutkan differentia kita akan sampai pada pengertian kata yang kita
definisikan. Dengan menggunakan contoh diatas, maka dapat kita lihat bahwa Ayah
merupakan definiendum sedangkan orang tua laki-laki adalah definiens, yang bisa
kita bedakan menjadi orang tua sebagai genera dan laki-laki sebagai
differentia.
Pengertian
lain dari definisi adalah, suatu pernyataan yang memberikan arti pada sebuah
kata atau frase. Definisi adalah sebuah penjelasan tentang arti sebuah kata.
Penjelasan harus membuat jelas definisi yang dimaksudkan dan definisi
berhubungan dengan kata bukan
benda. Definisi
adalah perumusan yang singkat, padat, jelas dan tepat yang menerangkan ‘apa sebenarrnya
suatu hal itu’ sehingga dapat dengan jelas dimengerti dan dibedakan dari semua
hal lain. Dari penjelasan diatas jelaslah bahwa Definisi mempunyai tugas untuk menentukan
batas suatu pengertian dengan tepat, jelas dan singkat. Maksudnya menentukan
batas-batas pengertian tertentu sehingga jelas apa yang dimaksud, tidak kabur
dan tidak dicampuradukkan dengan pengertian-pengertian lain, maka definisi yang
baik harus memenuhi syarat, Merumuskan dengan jelas, lengkap dan singkat semua
unsur pokok (isi) pengertian tertentu. Yaitu unsur-unsur yang perlu dan cukup
untuk mengetahui apa sebenarnya barang itu (tidak lebih dan tidak
kurang).Sehingga dengan jelas dapat dibedakan dari semua barang yang lain.
Sesuatu yang akan didefinisikan,
yang dikenal dengan istilah definiendum. Penjelasan yang menjelaskan sesuatu
tersebut, yang dikenal dengan istilah definiens
Contoh: ayah = orang tua laki-laki
Dalam
setiap definisi Terbagi lagi menjadi
dua, yaitu : genera ( genus ). Dalam bahasa indonesia di kenal istilah
jenis Differentia ( difference ). Dalam bahasa indonesia dikenal dengan
istilah siat pembeda.
Jadi
dalam mendefinisikan suatu kata adalah menganalisis
jenis dan sifat pembeda yang dikandungnya. Arti definisi menurut kamus bahasa indonesia adalah kata, Frasa
atau kalimat yang mengungkapkan makna, keterangan, atau ciri utama dari orang,
benda, proses , atau aktivitas. Dengan demikian definisi bisa berupa gambaran singkat mengenai suatu
hal yang membedakannya dengan benda yang lain.
Jika kita mencari arti definisi akan suatu hal, maka definisi tersebut
haruslah bisa menjelaskan hal yang sedang di bahas. Oleh kerena itu, barang
kali kita sering mendengar kata definisi sejarah, definisi ekonomi, definisi
www, dan sebagainya. Biasanya arti definisi disini lebih panjang dari pada arti
kata yang akan di definisikan.
Arti definisi juga
bisa berupa batasan. Batasan yang
dimaksud disini adalah batasan dari ruang lingkup benda atau hal yang sedang di
bahas. Jadi arti definisi juga harus
membatasi dan membedakannya dengan motor
atau kendaraan yang lainnya.
Arti defiisi juga
bisa berupa rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep yang
menjadi pokok pembicaraan atau studi. Informasi ini menegaskan arti definisi
yang kita bahas tadi. Dengan demikian arti definisi haruslah bisa menjelaskan
akan hal yang diberi definisi. Sebuah arti definisi sebaiknya tidak menjadi
definisi berputar atau definisi yang tidak dapat di pahami karena tidak ada
yang diberi definisi. Karena bagaimanapun harapannya adalah audience bisa mengerti
akan arti definisi.
2.
Konsep
peristilahan
Pengertian Istilah adalah kata atau
gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan suatu makna, konsep proses,
keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Ada dua macam istilah: (1)
istilah khusus dan (2) isiilah umum.
Istilah khusus adalah kata yang
pemakaiannya dan maknanya terbatas pada suatu bidang tertentu, misalnya cakar
ayam (bangunan), agregat (ekonomi); sedangkan istilah umum ialah kata yang
menjadi unsur bahasa umum. misalnya: ambil alih, daya guna, kecerdasan, dan
tepat guna merupakan istilah umum, sedangkan radiator, pedagogi, androgogi,
panitera. sekering, dan atom merupakan istilah khusus. Istilah dalam bahasa
Indonesia bersumber pada: kosa kata umum bahasa Indonesia, kosa kata bahasa
serumpun. dan kosa kata bahasa asing.
Proses pembentukan istilah dilakukan
melalui pemadaman atau penerjemahan, misalnya: busway menjadi jalur bus; penyerapan
kosa kata asing, misalnya camera menjadi kamera dan gabungan penerjemahan dan
penyerapan, misalnya subdivision menjadi subbagian.
Istilah
indonesia
Kata atau istilah dalam bahasa indonesia dapat dijadikan sumber
istilah jika memenuhi salah satu atau lebih syarat-syarat bahwa istilah yang
dipilih adalah kata atau frasa:
a)
paling
tepat unruk mengungkapkan konsep yang dimaksudkan,
b)
paling
singkat di antara pilihan yang tersedia,
c)
berkonotasi
baik,
d)
sedap
didengar, dan
e)
bentuknya
seturut dengan kaidah bahasa Indonesia
Istilah
Nusantara
Jika dalam bahasa Indonesia tidak ditemukan istilah yang tepat yang
dapat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang dimaksudkan.
Istilah dapat diambil dan stilah Nusantara, baik yang lazim maupun yang tidak
lazim, asal memenuhi syarat, misalnya: Garuda Pancasila bineka tunggal ika,
wayang, sawer, dan lain-lain
Istilah Asing
Istilah baru dapat dilakukan dengan pemadanan melalui penerjemahan
atau penyerapan istilah asing. Penerjemahan perlu memperhatikan kesamaan dan
kesepadanan makna konsepnya. misalnya: network — jaringan kerja, jejaring,
medical treatment berarti pengobatan, brother-in -law berarti abang/adik ipar,
(begroorirg) post berarti mata anggaran.
Penyerapan istilah asing di lakukan jika dalam istilah indonesia
dan istilah nusantara tidak lagi dapat di temukan. Istilah asing di serap jika
dapat :
(1)
meningkatkan ketersalinan bahasa asing dan bahasa Indonesia secara timbal
balik.
(2) mempermudah pemahaman teks asing oleh pembaca Indonesia,
(3) Iebih singkat dibandingkan dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia,
(4) mempermudah kesepakatan antar pakar jika istilah Indonesia terlampau banyak sinonimnya, atau
(5) lebih tepat karena tidak mengandung konotasi buruk.
(2) mempermudah pemahaman teks asing oleh pembaca Indonesia,
(3) Iebih singkat dibandingkan dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia,
(4) mempermudah kesepakatan antar pakar jika istilah Indonesia terlampau banyak sinonimnya, atau
(5) lebih tepat karena tidak mengandung konotasi buruk.
Penyerapan
istilah asing dapat dilakukan dengan:
(1) penyesuaian ejaan dan lafal. misalnya camera (kaemera) kamera (kamera),
(2) penyesuaian ejaan tanpa penyesuaian lafal design, misalnya (disain) desain (desain),
(3) tanpa penyesuaian ejaan, tetapi dengan peyesuaian lafal, misalnya bias (baies) bias (bias),
(4) tanpa penyesuaian ejaan dan lafal, misalnya stutus quo, in vitro,
(5) tanpa penyesuaian ejaan dan lafal, misalnya golf, internet.
(1) penyesuaian ejaan dan lafal. misalnya camera (kaemera) kamera (kamera),
(2) penyesuaian ejaan tanpa penyesuaian lafal design, misalnya (disain) desain (desain),
(3) tanpa penyesuaian ejaan, tetapi dengan peyesuaian lafal, misalnya bias (baies) bias (bias),
(4) tanpa penyesuaian ejaan dan lafal, misalnya stutus quo, in vitro,
(5) tanpa penyesuaian ejaan dan lafal, misalnya golf, internet.
3.
Singkatan
Singkatan adalah bentuk kata yang diperpendekkan yang terdiri dari satu huruf atau lebih banyak. Singktan atau akronim banyak jenisnya seperti nama tempat, gelar, titel, pangkat, bahkan singkatan nama orang pun ada.
Singkatan adalah bentuk kata yang diperpendekkan yang terdiri dari satu huruf atau lebih banyak. Singktan atau akronim banyak jenisnya seperti nama tempat, gelar, titel, pangkat, bahkan singkatan nama orang pun ada.
1. Singkatan
pada nama orang, gelar, jabatan, dan pangkat, harus diikuti dengan tanda titik,
dan apabila menyingkat dua kata dipakai dua titik, contohnya:
Moh. Nasrudin (Mohammed Nasrudin)
Mawardi A.M (Mawardi Amirudin Mahmud)
Amd. Junaidi (Ahmad Junaidi)
S.H (sarjana hukum)
Yth (yangterhormat)
Sdr (saudara)
2. Singkatan nama resmi lembaga, dokumen atau persatuan dunia atau pemerintahan tidak dipakai tanda titik melainkan harus ditulis dengan huruf besar contoh:
WHO (world health organization)
IMB (izin membangun bangunan)
FBI (federation bureau of investigation)
KTP (kartu tanda penduduk)
Moh. Nasrudin (Mohammed Nasrudin)
Mawardi A.M (Mawardi Amirudin Mahmud)
Amd. Junaidi (Ahmad Junaidi)
S.H (sarjana hukum)
Yth (yangterhormat)
Sdr (saudara)
2. Singkatan nama resmi lembaga, dokumen atau persatuan dunia atau pemerintahan tidak dipakai tanda titik melainkan harus ditulis dengan huruf besar contoh:
WHO (world health organization)
IMB (izin membangun bangunan)
FBI (federation bureau of investigation)
KTP (kartu tanda penduduk)
3. Singkatan
umum yang biasa digunakan pada kalimat bahasa Indonesia contohnya:
dll. (dan lain-lain)
dsb. (dan sebagainya)
sda. (sama dengan di atas)
4. Singkata pada penggunaan lambang lambang kimia , takaran, mata uang, singkatan satuan ukur harus ditulis tanpa tanda titik, contoh:
km (kilometer)
mg (miligram)
Rp (rupiah)
dll. (dan lain-lain)
dsb. (dan sebagainya)
sda. (sama dengan di atas)
4. Singkata pada penggunaan lambang lambang kimia , takaran, mata uang, singkatan satuan ukur harus ditulis tanpa tanda titik, contoh:
km (kilometer)
mg (miligram)
Rp (rupiah)
4.
Akronim
Akronim adalah kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata, atau
bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar. Misal rudal
untuk peluru kendali (KBBI Edisi Ketiga). Akronim adalah singkatan yang
merupakan gabungan suatu huruf tetapi deretannya merupakan bentuk dari suatu
kata.
1. Akronim nama diri yang berasal dari gabungan beberapa huruf dan ditulis dengan huruf kapital
Suska ( Sultan syarif kasim )
1. Akronim nama diri yang berasal dari gabungan beberapa huruf dan ditulis dengan huruf kapital
Suska ( Sultan syarif kasim )
2. Akronim nama diri yang terbentuk dari gabungan
beberapa suku kata, dan pada awalnya ditulis dengan huruf kapital
Unsyiah (universitas syahkuala)
Telkomsel (telkom selular)
Bappenas (badan perencanaan pembangunan nasional)
3. Akronim yang berasal dari gabungan huruf tetapi bukan nama diri, dan seluruhnya diitulis dengan huruf kecil.
pilar (dinding tembok)
rudal (peluru kendali)
Unsyiah (universitas syahkuala)
Telkomsel (telkom selular)
Bappenas (badan perencanaan pembangunan nasional)
3. Akronim yang berasal dari gabungan huruf tetapi bukan nama diri, dan seluruhnya diitulis dengan huruf kecil.
pilar (dinding tembok)
rudal (peluru kendali)
5.
Uraian
masalah
Dalam hal ini perlu di
ketahui bahwa materi yang kita angkat ini bukanlah suatu permasalahan yang
hanya menitikberatkan terhadap depini-depinisi mengemnai perincian dari masing-masing
uraian tema aspek dan sifat bahasa Indonesia secara keseluruhan. Akan tetapi,
kami hanya bisa menguraikan perspektif dari uraian tema tersebut
Dan selanjutnya,
bicara tentang konsep hakikat manusia dan konsep-konsep ilmu pengetahuan
lainya, maka perlu pula kita ketahui trentang konsep bahasa. dalam hal ini,
bahasa berikhtisar kepada “bahasa adalah rangkaian bunyi” sehingga ketika
di konsepkan, bahwa bahasa adalah segala sesuatau yang dapat di bicarakan,yang
termasuk di dalamnya, semua alat yang di gunakan untuk membicarakan itu semua.
Dari dasar tesebut akan
kita ketahui, teori bahasa bisa didasarkan pada asumsi hakikatnya bahasa
adalah:
- substansi
- bentuk
- substansi dan bemtuk
bahasa sebagai substansi bisa di anggap sebagai
susunan yang dapat di lihat , di dengar, di rasakan dan di pikirkan.
Akan tetapi teori-teori bahasa modern tidak
lagi menganggap “kata” sebagai benda; bahkan orang menganggap kata dan benda
sebagai identik , isi subtansi atau hakikat. Itupun mereka melakukan penelitian
yang mengutamakan materi secara khusus tentang apa yang dapat di lihat atau di
dengar, maka dengan subtansi itu bahasa dapat di ungkapkan. Namun perlu jugak kita
ketahui bahwa teori-teori pada pertengahan abad ke-20 menganggap bahasa bukan
sebagai substansi akan tetapi sebagai bentuk. Bahasa tidak sama dengan pikiran
dan benda tentang sesuatu yang kita bicarakan;, jugak tidak sama dengan bunyi
dan gerakan lidah yang digunakan untuk membicarakan atau mengungkapkan
bunyi dan gerak-gerak tersebut. Bahasa dapat bisa berupa penamaan pikiran dan
benda (isi- bentuk) dan bisa juga berupa pengelompokan abstrak atau image
bunyi dan bentuk (ekspresi-bentuk) atau formalisasi kedua-duanya tentang apa
yang kita bicarakan dan bagaimana kita berbicara tentang hal itu (isi dan
pengungkapan)
Suatu teori bahasa dapat
dilihat dari tiga sudut pandang yang berbeda ,yaitu:
- dari bunyi dan bentuknya
- cara kerjanya;dan
- perkembangannya.
Bahasa sebagai bunyi dan bentuk, dapat dianggap sebagai sesuatu yang
tergantung atau tidak tergantung pada apa yang kita pikirkan dan dilakukan
mnanusia.
Bahasa sebagai pikiran manusia adalah pandangan tradisional, misalnya
pandangan berdasarkan teori brunot. Teori brunot menyatakan bahwa bahasa
berhubungan erat dengan pikiran.
Bahasa
sebagai sesuatu yang independen dipandang sebagai struktur atau di pandang
sebagai system komunikasi.
Bahasa
sebagai struktur antara lain berdasarkan tiori Sausure yang menganggap bahasa
sebagai sebuah struktur nilai-nilai yang hubungan sistematikanya dapat diamati.
Teori-teori yang menganggap bahasa sebagai
struktur ialah teori bahasa menurut Sausure, Bloomfield dan Chomsky.
Bahasa
sebagai alat komunikasi, walaupun komunikasi itu sendiri bukan bahasa,
tapi mengapa bahasa dapat disebut sebagai komunikasi?. Bahassa sebagai
komunikasi berarti transmisi pesan-pessan.
Bahasa
sebagai aktivitas, menurut pandangan ini bahasa dianggap sebagai gerak fikiran
atau aktivitas otak.
Bahasa sebagai aktivitas
pikiran berbentuk
(1) gerak mental
(2) stimulus-respons
Bahassa sebagai gerak mental didasarkan pada postulat bahwa operasi mental
dalam penggunaan bahasa memerlukan waktu, adapun studi atau penilitian yang
menganggap bahasa sebagai gerak mental disebut Psikomekanik. Psikomekanik
adalah berusaha menjelaskan bagaimana bahasa sebagai system institusional
menjadi aturan pemakaian, dalam kegiatan individu berbicara dan menulis.
Bahasa sebagai stimulasi
respons. Menganggap bahasa sebagai respons verbal atas
stimulus eksternal.
Sedangkan pandangan stimulus-respons kontekstual mengajarkan, bahasa
sebagai variasi konstan di dalam stimulus agar sesuai dengan variasi yang
bersangkutan di dalam respons bahasa, yang memberi arah kepada siswa untuk
mengabstraksikan pola-pola bahasa dengan melihat hubungan antar unsur situasi
dengan unsur respons bersamaan dengan pengajaran bahasa. Teori yang berdasarkan
stimulus-respons ini, misalnya teori kontekstual Ogden dan Richad, yang
mengatakan bahwa pengalaman stimulus sampai kepada kita dalam bentuk konteks
yang diulang-ulang.
Bahasa bisa juga dianggap sebagai sesuatu yang setengahnya kongkret dan
setengahnya lagi berupa aktivitas abstrak. Beberapa peneliti menganggap bahasa
sebagai operasi pikiran dan sebagian lagi menganggap bahasa sebagai kegiatan
otak.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari bab pembahasan di
atas, maka dapat di simpulkan bahwa substansi bahasa pada
dasarnya sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk
berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasai social
dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat melakukan control social. Namun
di dalam bahasa sangat banyak
konsep-konsep bahasa yang terdapat didalam bahasa tersebut. Contohnya definisi,
peristilahan, singkatan dan akronim. Dan pada dasarnya hal tersebut sudah di
jabarkan di dalam makalah ini. Bahasa adalah comunication yang sangat di
perlukan di dalam kehidupan sehari-hari,
maka dari itu gunakan lah bahasa yang efektif dan seefesien mungkin.
Saran
Karena dalam makalah ini masih
banyak kekurangan, kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran para
pembaca yang nantinya saran tersebut
dapat membangun motivasi bagi penulis,dan kami sebagai penulis ingin menyarankan kepada
para pembaca agar senantiasa menjalankan segala perintah Allah dan meninggalkan
segala yang dilarangnya. Supaya kita dapat hidup bahagia baik di dunia maupun
di akhirat kelak Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.aamiin...
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabati. 1991. Pembinaan Kemampuan
Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga.
Alwi, Hasan (Ed). 1998. Tata Bahasa
Baku Bahasa Indonesia. Jakarta :
Balai Pustaka.
Aminuddin. 1989.pengantar apresiasi karya
sastra. Bandung : sinar baru.
de porter. Bobbi, 1999. Quantum learning. Boston : allyn and bacon
de porter. Bobbi, 1999. Quantum learning. Boston : allyn and bacon
Nasucha,
Yakub. dkk. 2002. Bahasa Indonesia Untuk
Penulisan Karya Tulis
Ilmiah. Jakarta:
Media Perkasa.
Agam, Rameli.
2009. Menulis karya ilmiah. Yogyakarta:
Familia Pustaka
Keluarga.
Kridalaksana, Harimurti.
1978. Fungsi Bahasa dan Sikap Bahasa. Ende: Nusa Indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar