"Mati Itu Datang Memaksa (Tak Bisa Ditawar)"
Sungguh, ziarah kubur, menyaksikan jenazah, melihat orang
sekarat, merenungkan sakaratul maut, merenungkan wajah mayit setelah matinya,
akan mengekang jiwa dari berbagai kesenangannya serta akan mengusir kegembiraan
hati.
Orang yang mempersiapkan diri menghadapi kematian, dia akan
beramal dengan sungguh-sungguh dan memperpendek angan-angan.
Al-Lubaidi berkata, “Aku melihat Abu Ishâq rahimahullah di
waktu hidupnya, selalu mengeluarkan secarik kertas dan membacanya. Ketika dia
telah wafat, aku melihat kertas tersebut, ternyata tertulis padanya
‘Perbaguslah amalanmu, sesungguhnya ajalmu telah dekat !! Perbaguslah amalanmu,
sesungguhnya ajalmu telah dekat !!! ’.
Kematian merupakan realita yang tidak mungkin dihindari.
Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ
ۖ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا
كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Katakanlah, "Sesungguhnya kematian yang kamu lari
darinya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan
dikembalikan kepada (Allâh), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu
Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". [al-Jum’ah/62: 8]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar