KATA PENGANTAR
Puji syukur hanya bagi Allah SWT, yang
telah memberikan hidayah dan inayah-Nya bagi kami, melalui ilmu-Nya Yang Maha
Luas dan tak terkira sehingga kami bisa sedikit menuliskan setetes dari lautan
ilmu-Nya ke dalam makalah sederhana ini. Shalawat serta salam kami tujukan
kepada suri tauladan kami, yang telah membawa umat manusia dari zaman jahiliyah
(kebodohan) menuju zaman yang berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan
pada saat ini. yakni Nabi Muhammad SAW, beserta seluruh pengikutnya hingga
akhir zaman. Semoga kita menjadi umatnya di yaumul akhir nanti. Aamiin.
Sebuah
buku adalah kontribusi, dan kontribusi merupakan wujud dedikasi dari berbagai
pihak. Kami bersyukur pada akhirnya
kontribusi dapat di wujudkan dengan di iringi kesadaran bahwa segala
keterbatasan masih mengiringi buku yang masih perlu di teliti. Dan kami
berharap bahwa nantinya untuk pembaca agar mengingatkan jika ada kekeliruan
dalam penulisan makalah ini, dan kami juga harapkan kepada pembaca agar bisa
mengambil inti sari yang berguna seraya melakukannya di kehidupan sehari-hari.
Akhirnya,
kami berharap buku ini menjadi kontribusi positif yang tak ada hentinya. Tak
henti untuk terus di koreksi, tak henti untuk melahirkan berbagai inovasi, dan
tak henti untuk memberikan inspirasi kepada orang lain untuk juga memberikan
kontribusi yang jauh lebih baik dari
kami. Semoga.
PEKANBARU, OKTOBER 2013
PENULIS
DAFTAR
ISI
Cover
.......................................................................................1
Kata
pengantar ....................................................................2
Daftar
isi................................................................................3
Bab
1
Pendahuluan
latar
belakang.....................................................................4
Bab 2
Pembahasan
Gejala konasi ........................................................................6
ü
Motive
.............................................................................6
ü
Reflek
.............................................................................7
ü
Instink
............................................................................8
ü
Kemauan
........................................................................14
Bab 3
Penutup
Kesimpulan
...........................................................................16
Daftar pustaka
...................................................................17
BAB 1
pendahuluan
Latar belakang
Mengenai soal jiwa, sejak dahulu
orang sudah memikirkan tentang asal tujuan jiwa, hubungan jiwa dengan jasmani,
dan sebagainya. Karena sifatnya yang abstrak, maka kita hanya dapat mengenal
gejalanya saja. Jiwa adalah sesuatu yang tidak tampak dan dapat mengetahui jiwa
seseorang hanya dengan tingkah lakunya. Pernyataan jiwa itu kita namakan dengan
gejala jiwa. Seluruh gejala jiwa dapat digolongkan menjadi tiga: kognisi,
konasi dan emosi.
Istilah cognitive berasal
dari kata cognition yang padanan katanya knowing, berarti
mengetahui. Dalam arti luas, cognition (kognisi) ialah perolehan,
penataan, dan penggunaan pengetahuan. Dalam perkembangan selanjutnya, istilah
kognitif menjadi populer sebagai salah satu domain atau wilayah/ ranah
psikologis manusia yang meliputi setiap peilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman,
pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan, dan
keyakinan
Menurut buku psikologi umum, kemauan
adalah suatu fungsi hidup kejiwaan manusia, dapat diartikan sebagai aktivitas
psikis yang mengandung usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksaan suatu
tujuan. Tujuan itu sendiri adalah titik akhir dari gerakan yang menuju pada
suatu arah.
Kemauan adalah janji kepada diri sendiri, yang memberikan kekuatan sangat besar. Sebuah kekuatan yang dimiliki setiap manusia, membantunya menjadi seorang pemenang yang mengalahkan ego dan mendorong impiannya menjadi kenyataan.
Aktivitas
konasi atau disebut juga kemauan merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan
manusia, dapat diartikan sebagai aktivitas psikis yang usaha aktif dan
berhubungan dengan pelaksanaansuatu tujuan. Tujuan adalah titik akhir dari
gerakan yang menuju pada suatu arah.
Pada manusia pada umum
kebebasan. Semua kecenderungan nafsunya pada hakekatnya tidak terbatas dan
tanpa kekangan. Karena itu manusia harus membatasi diri, harus mengatur dan
menguasai diri sendiri supaya tidak tenggelam dalam keliaran arus nafsu. Dengan
demikian akan tercipta dunia manusia yang teratur, dalam mana dia dapat
membatasi diri sendiri, yaitu secara individual dengan kemauannya dan secara
kolektif dengan norma-norma sosial, konvensi hokum. Sebab semua nafsu manusia
itu merupakan inti kecenderungan manusiawi yang tidak terbatas sifatnya dan
tanpa kekengan sehingga perlu diatur dan dikendalikan oleh kemauan.
Psikologi berasal dari bahasa
yunani psyche yang artinya jiwa, dan logos yang artinya ilmu
pengetahuan.jadi pesikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik
mengenai macam-macam gejalanya, proses maupun latar belakangnya.
dalam kesempatan yang sangat baik ini kami diberikan tugas untuk mengulas
seputar gejala-gejala kehendak (konasi). Yang nantinya akan menjelaskan apa itu
gejala kehendak, ciri-ciri, dan keterangan yang ada hubungannya dengan
permasalahan yang akan di bahas yaitu mengenai gejala-gejala kehendak atau
konasi. Semoga nanti dalam penjelasannya dapat menjadikan, mengetahui dan
bermanfaat untuk kita belajar.
BAB 2
Pembahasan
GEJALA KONASI
Motive
Asal mula timbulnya motive yaitu :
- ada jenis motive yang dibawa sejak lahir. Misal motive makan, minum,
berpakaian, dan sebagainya.
- Ada pula motifve yang dinamakan pada seseorang dengan sengaja yang
merupakan latihan-latihan / kebiasaan-kebiasaan/ pengalaman hidup. Misal
kebersihan kesehatan, kesopanan dan lain sebagainya.
Sifat-sifat motive yaitu :
- Motive bersifat tetap (tidak berubah, misal motive untuk bergaul).
- Motive selamanya bersifat
subjektif.
Macam-macam
motive yaitu :
- Motive yang bersifat vital yaitu motive yang berhubungan dengan
kebutuhan-kebutuhan organis (organic needs), misal bernafas, makan, minum.
- Motive yang bersifat rohaniah yaitu motive yang berhubungan dengan dunia
luar (subjective motive and interest), misal berhubungan dengan manusia, dengan
lingkungan. Mempertimbangkan Motive-motive
Di
dalam masa persiapan akan terjadi atau timbul bermacam-macam pertimbangan,
kesangsian dan macam-macam pertanyaan. Dalam masa ini segala sesuatu
dipertimbangkan. Kalau suatu perbuatan dilaksanakan apa untungnya dan apa
ruginya, apa baiknya dan apa ruginya.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi yaitu :
- Hal-hal diluar
dirinya, seperti dapat tidaknya tujuan itu ducapai, faktor apakah yang mungkin
membantu atau merintangi.
- Hal-hal yang ada
pada dirinya sendiri, seperti kemampuan kecakapan, pengalaman, dan lain-lain.
Refleks
Reflek
adalah gerak reaksi yang tidak disadari terhadap perangsang-perangsang dan
berlangsung diluar kemampuan. Macam-macam refleks:
- Refleks Bawaan: yakni refleks yang dibawa sejak lahir, disebut pula refleks asli atau refleks sewajarnya. Contohnya: menutup mata karena menentang sinar yang sangat terang, gemetar karena lapar dll.
- Refleks Latihan: yakni refleks yang diperoleh dari pengalaman. Reflek ini tidak dibawa sejak lahir, melainkan hasil dari pengalaman-pengalaman yang selalu diulang. Contoh: ketrampilan mengemudikan sepeda motor.
- Refleks Bersyarat: reflek ini tidak tergantung pada perangsang alam yang asli tetapi timbul karena rangsang lain yang berasosiasi dengan rangsang alam tersebut. Contoh: orang yang sedang merasa haus, melihat buah asam, air liur terus keluar.
Pada
suatu saat seorang yang sedang haus, tidak melihat buah asam, tetapi hanya
mendengar cerita tentang buah asam maka air liurnya keluar. Disini ada proses
assosiasi antara kata-kata asam dengan buah asam. Hal ini yang disebut refleks
bersarat.
Refleks
adalah gerak-reaksi yang tidak disadari terhadap perangsang.
a. Ciri-ciri refleks :
- pada gerak refleks terdapat hubungan erat antara perangsang dan reaksi,
yakni reaksi terhadap perangsang itu.
- gerak refleks berlangsung di
luar kesadaran.
- bersifat mekanis (bergerak
dengan sendirinya).
- sangat terikat oleh perangsang
tertentu.
- tidak berhubungan dengan pusat susunan urat saraf dan bertalian dengan
urat saraf.
- gerak refleks merupakan cara
bertindak tertentu yang dibawa sejak lahir.
b. Proses terjadinya gerak refleks :
Perangsang pancaindra – sel-sel
syaraf sensoris – urat syaraf motorik –reaksi.
c. Macam-macam refleks :
- Refleks bawaan yakni refleks yang dibawa sejak lahir disebut juga refleks
asli atau refleks sewajarnya. Berfungsi menjamin hidupnya makhluk yang baru
lahir yang harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dan berguna untuk
menghindarkan hal-hal yang tidak menyenangkan, misal : menutup mata karena
menentang sinar yang sangat terang, gemetar karena lapar.
- Refleksi latihan yakni refleksi yang diperoleh dari pengalaman. Misal :
kecakapan mengendarai sepeda, keterampilan mengemudi.
- Refleks bersyarat (conditioned reflex) yakni refleks yang tidak
tergantung pada perangsang alam yang asli, tapi timbul karena rangsang lain
yang berasosiasi dengan rangsang alam tersebut. Supaya timbul asosiasi dengan perangsang alam perlu
adanya suatu perantara yang disebut syarat. Hal-hal yang dapat menimbulkan
assosiasi hingga terjadi suatu refleks disebut syaraf atau kondisi. Misal :
orang yang sedang haus, melihat buah asam air liurnya terus keluar.
instink
Yaitu
kemampuan berbuat tertentu yang dibawa sejak lahir yang tertuju pada pemuasan
dorongan-dorongan nafsu dan dorongan-dorongan lain.
a. ciri-ciri instink
- lebih majemuk dari pada
refleks.
- tidak memerlukan latihan
terlebih dulu.
- gerak instink merupakan
pembawaan, kemampuan alami yang dibawa sejak lahir.
- berjalan secara mekanis
(berjalan dengan sendirinya).
- berakar pada dorongan nafsu.
- gerak instink pada hewan tetap,
tidak berubah, sedangkan pada manusia berubah.
b. macam-macam instink
1. dorongan instink mempertahankan diri, meliputi :
- instink makan
- instink bernafsu
-
instink bermain
-
instink melindungi diri
-
instink takut
-
instink istirahat
2. dorongan instink mempertahankan jenis, meliputi :
- instink membela diri
- instink sexual
- instink sosial
- instink minta tolong
- instink melindungi
- instink memelihara
3. dorongan instink mengembangkan diri, meliputi :
- instink belajar
- instink menyelidiki
- instink ingin tahu
Perbedaan
antara Instink yang dimiliki binatang dan manusia, binatang semata-mata
hidupnya dikuasai oleh dorongan nafsu sedangkan manusia tidak dikuasai nafsu
semata, manusia mempunyai kesadaran, daya pikir, perasaan, mempunyai
bermacam-macam pertimbangan seperti: baik-buruk, hina-mulia, benar-salah,
luhur-rendah dll.
Automatisme
Automatisme adalah: Gejala-gejala yang menimbulkan
gerak-gerak yang terselenggara dengan sendirinya.
Macam-macam Automatisme:
1.
Automatisme Asli: ialah gerak Automatis yang tidak digerakkan oleh gejala
hasrat, contoh: gerak jantung, paru-paru dll.
2.
Automatisme Latihan: ialah gerakan-gerakan yang berjalan secara automatis
karena seringnya gerakan itu diulang. Contoh berjalan, berbicra, bersepeda dll.
Kebiasaan
Kebiasaan adalah tingkah laku yang sudah distabilkan,
yang mana kebutuhan-kebutuhan tertentu mendapat kepuasan karenanya. Disini
reflek biasanya berperan dalam pembentukan kebiasaan, pada akhirnya kebiasaan
itu berlangsung secara automatis, namun sewaktu-waktu pikiran dan kesadaran
bisa difungsikan untuk memberikn pengarahan baru bagi pembentukan kebiasaan
baru.
Nafsu
Dorongan yang
terdapat pada tiap-tiap manusia dan memberi kekuatan bertindak untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan hidup yang tentu.
Macam-macam Nafsu:
Nafsu Individual
(perseorangan) misalnya nafsu makan, nafsu bermain, nafsu merusak, nafsu
berkuasa dll.
Nafsu Sosial
(kemasyarakatan) misalnya: nafsu kawin, nafsu berkumpul dengan orang lain,
nafsu mencari ilmu dll.
Kecenderungan
Kecenderungan Ialah hasrat atau kesiapan reaktif yang tertuju pada
objek konkrit, dan selalu muncul berulangkli. Paulhan,seorang psikologi prancis
membagi kecenderungan menjadi beberapa golongan:
- Kecenderungan Vital (hayat), misalnya lahap, gemar makan (rakus), dll.
- Kecenderungan Perseorangan (egoistis), misalnya tamak, kikir, brutal dll.
- Kecenderungan Sosial, misalnya persahabatan, kerukunan, bergotong royong dll.
- Kecenderungan Abstrak:
- Kecenderungan Abstrak Positif, misalnya gemar mengabdi pada tuhan, patuh, bertanggung jawab dll
- Kecenderungan Abstrk Negative, misalnya: bohong, munafik, menipu dll.
Keinginan
Yaitu
nafsu yang telah mempunyai arah tertentu dan tujuan tertentu. Kalau dorongan
sudah menuju kearah tujuan yang nyata/kongkret dan tertentu, misalnya disitu
akan terjadi dorongan keras dan terarah pada suatu objek tertentu maka nafsu
itu disebut keinginan.
Mislnya nafsu untuk makan menimbulkan keinginan untuk
makan sesuatu, nafsu kegiatan menimbulkan keinginan untuk mengerjakan sesuatu,
dan sebaginya. Lawan dari keinginan adalah keseganan.
2. Hasrat yang berpusat pada
psikologi atau perbuatan kemauan
Kemaun
adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan hidup tertentu, dan
dikendalikan oleh pertimbangan akal budi. Jadi pada kemauan itu ada kebijaakan
akal dan wawasaan, di samping juga ada control dan persetujuan dari pusat
kepribadian. Maka kemauan lebih tinggi tingkatannya daripada instink, reflek,
automatisme, kebiasaan, nafsu, keinginan, kecerendungan. Cirri-ciri kemauan :
»
Gejala
Kemauan merupakan doromgan dari dalam yang khusus dimiliki oleh manusia.
»
Gejala
Kemauan berhubungan erat dengan satu tujuan. Kemauan mendorong timbulnya
perhatian dan minat, serta merndorong gerak aktifitas kearah tercapainya
tujuan.
»
Gejala
Kemauan sebagai pendorong timbulnya perbuatan kemauan yang didasarkan atas
pertimbangan, baik pertimbangan akal atau pikiran, yang menentukan benar
salahnya perbuatan kemauan maupun pertimbangan perasaan yang menentukan baik
buruknya atau halus tidaknya perbuatan kemauan.
»
Dalam
Kemauan tidak hanya terdapat pertimbangan pikir dan perasaan saja, melainkan
seluruh pribadi memberikan pertimbangan, memberikan pengaruh dan memberikan
corak pada perbuatan kemauan.
»
Pada
perbuatan kemauan bukanlah tindakan yang bersifat kebetulan, melinkan tindakan
yang di sengaja dan terarah pada tercapainya suatu tujuan.
»
Kemuan
menjadi pemersatu dari semua tingkah laku manusia dan mengkoordinasikan segenap
fungsi kejiwaan menjadi bentuk kerjasama yang supel harmonis.
»
Terdapat
momen-momen dalam proses munculnya kemauan antara lain
1.
Momen "rangsang-rangsang" atau saat penerimaan pada saat ini individu
menerima kesan-kesan dengan melalui proses pengindraan yang kuat, disertai
dengan gerakan-gerakan misalnya mengerutkan kening, tangan dikepal-kepalkan,
meleletkan lidah dll.
2. Momen
Objektif; pada saat ini individu menyadari akan peristiwa dalam psikisnya,
kesadaran yang menimbulkan gambaran ke arah yang akan dituju.
3.
Momen Aktul; pada saat ini individu menyadari benar, bahwa dirinya sedang
mengarahkan pikirannya terhadap perbuatan yang akan dilakukan.
4.
Momen Subjektif; pada saat ini individu menyadari benar tentang arah tujuannya,
sehingga terbentuk kemauan yang sesungguhnya. Inilah saat individu mengambil
keputusan.
Diantara
keputusan-keputusan dan perbuatn terdapat satu waktu, (bisa pendek, dapat pula
agak lama) yang disebut sebagai Tendens Determinative. Ini akan menjadi semkin
kuat, apabila keputusan menjadi semakin tegas dan jelas dalam pusat kesadaran.
Hal-hal yang mempengaruhi kemuan:
§ Keadaan Fisik: adalah pengaruh yang berhubungan dengan
kondisi jasmani, yakni; sanggup tidaknya, kuat tidaknya untuk melaksankan
keputusan kemauan.
§ Keadaan materi: yaitu bahan-bahan, syarat-syarat dan
alat-alat yang digunakan untuk melaksankn keputusan kemauan.
§ Keadaan Milieu (lingkungan), apakah lingkungan itu
sesuai untuk melakukan kemauan itu.
§ Kata Hati adalah pemegang peranan samangat penting
dalam melaksankan kemauan, karena keputusan hati dapat mengalahkan
pertimbangan-pertimbangan yang lain.
B. Teori-teori Konasi
Terkait
dengan tujuan usaha konasi, bila kita menitik beratkan pada aspek wajar,
berarti kita bersandar pada teori kehendak biologis. Teori ini lebih kepada
fungsi oraganisme, insting, dan nafsu. Mac. Dougall mendefinisikan kehendak
sebagai suau kerja sama yang dari dorongan-dorongan (yang diorganisasikan oleh
insting) sejenis yang menetukan tingkah laku manusia dan hewan. Insting sebagai
suatu disposisi atau keadaan pembawaan yang menentukan organism mengamati suatu
objek tertentu sehingga organism itu mengalami suatu ketegangan dan suatu
dorongan untuk bereaksi terhadap objek.
Apabila
kita meletakkan titik berat pada usaha yang ditetapkan oleh individu, berarti
kita memakai teori kehendak psikologi kesadaran. Teori ini mengacu pada fungsi
kesadaran dan tujuan (teleologis) individu. James E. Reyce memandang kehendak
sebagai kekuatan dari dorongan rasional, yaitu kecenderungan pada obyek yang dikenal
oleh akal fikiran. James juga mengatakan bahwa kehendak merupakan kekuatan
psikis yang mewujudkan diri dalam perbuatan memilih. Dengan demikian, suatu
tindakan yang memiliki nilai keputusan haruslah berdasarkan pada perbuatan
memilih (dengan sadar, niat) sebagai perwujudan kehendak atau kemauan.
Dalam
proses kemauan mengalami peristiwa-peristiwa atau gejala sebagai berikut :
1. Adanya suatu motif 4.
Adanya suatu keputusan
2. Adanya suatu usaha 5.
Adanya perbuatan berdasarkan kemauan
3. Adanya saat-saat memilih
C. Contoh masalah konasi
Berusia 1000 tahun, nenek terjun payung
Aida Mendes meminta sang cucu untuk mengatur agar dia dapat melakukan terjun
payung saat Natal tiba Setelah mendapat izin dari para dokter dan keluarga
tercinta, Mendes berencana terjun dari satu pesawat di atas Kota Macapa, kota
besar di Negara Bagian Amapa di bagian utara Brazil Penerjunan dari ketinggian
3.000-4.000 meter di atas permukaan tanah mempunyai keinginan yang kuat
untuk menciptakan sebuah rekor dunia dalam terjun payung didukung oleh kondisi
fisiknya yang masih fitpadahal sudah berusia 100 tahun Kemauan merupakan salah
satu fungsihidup kejiwaan manusia, dapat diartikansebagai aktifitas psikis yang
mengandungusaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan suatu tujuan. contoh,
orang yang cemas atau takut bepergian dengan naik pesawat terbang, Dengan
demikian menimbulkan respon percaya bahwa pilot pesawat terbang adalah orang
yang terlatih dan berpengalaman dalam bidangnya, dampaknya maka muncul respon
orang bersedia ikut terbang dengan pesawat itu, maka ini yang disebut konasi
positif.
Gejala konasi disebut juga kemauan, hasrat manusia untuk mencapai
tujuan tertentu. Sebagai contoh, seorang pelajar yang ingin menduduki peringkat
1 di dalam kelas, dengan dasar kemauan, maka pelajar tersebut akan belajar
dengan tekun untuk menduduki peringkat 1 dalam kelas.
Contoh
gangguan kemauan: pasien memiliki kemauan yang lemah (abulia) susah membuat
keputusan atau memulai tingkah laku. Pasien susah sekali bangun pagi, mandi,
merawat diri sendiri sehingga terlihat kotor, bau dan acak-acakan. Banyak
sekali jenis gangguan kemauan ini mulai dari sering mencuri barang yang
mempunyai arti simbolis sampai melakukan sesuatu yang bertentangan dengan yang
diperintahkan (negativime). Contoh kasus, akankah si A yang jenius, diberikan
kesempatan memimpin suatu perusahaan yang besar jika dia tidak dipercayai ?
Atau mungkinkah si B yang inovatif didukung jika dia tidak dipercayai ? Atau
bisakah si C yang miskin mendapatkan sejumlah dana jika dia tidak dipercayai ?
Dari contoh-contoh yang diatas maka akan bisa disimpulkan bahwa seseorang akan
berhasil atau tidak, sangatlah ditentukan oleh adanya sifat kemauan untuk
mencapai suatu keberhasilan.
Kemauan
Kemauan
merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan manusia, dapat diartikan sebagai
aktivitas psikis yang mengandung usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan
tujuan. Tujuan adalah titik akhir dari gerakan yang menuju pada suatu arah.
Adapun tujuan kemauan adalah pelaksanaan suatu tujuan. Konasi, kehendak,
hasrat, kemauan yaitu suatu tenaga, suatu kekuatan yang mendorong kita supaya
bergerak dan berbuat sesuatu. Ciri-ciri hasrat:
1.
Hasrat merupakan "motor" penggerak perbuatan dan kelakuan manusia.
2.
Hasrat berhubungan erat dengan tujuan tertentu, baik positif atau negative.
Positif berarti mencapai barang sesuatu yang dianggap berharga dan berguna
baginya. Sedang negative berarti menghindri sesuatu yang tidak mempunyai
harga/berguna baginya.
3.
Hasrat selamanya tidak berpisah dari gejala mengenal (kognisi) dan perasaan
(emosi). Dengan kata lain : hasrat tidak dapat di pisah-pisahkan dengan
pekerjaan jiwa yang lain.
4.
Hasrat diarahkan kepada penyelenggaraan suatu tujuan, maka didalam hasrat
terdapat bibit-bibit penjelmaan kegiatan.
A.
Pembagian Gejala Hasrat
Para penulis Pskologi pada umumnya meninjau pada
hakikatnya sumber timbulny kemaun dalam 2 katagori. Bagi yang condong pada
hakikat fisik melahirkan teori yang bercorak "biologis" sedang para
ahli yang condong pada hakekat psikis, melahirkan teori yang bercorak
Psikologis.
1. Hasrat yang berpusat pada
Biologis/Kejasmanian:
- Tropisme
- Reflek
- Instink
- Otomatisme
- Kebiasaan
- Dorongan nafsu Hasrat
- Kecenderungan
- Keinginan
2. Hasrat yang berpusat pada Psikologis/perbuatan
kemauan
1. Hasrat Yang Berpusat Pada Kejasmaniah
Pada gejala kemauan yang berpusat pada indarawi
sifatnya ini, unsur pertimbangan akal hampir-hampir tidak ada, atau justru
tidak ada sama sekali. Peritiwa-peristiwa ini tampak dalam hidup
tumbuh-tumbuhan, hewan, maupun manusia. Dengan mana, bahwa dalam semua gejala
itu terdapat tenaga desakan dari dalam yang mengarah keluar. Gejala yang
berpusat pada kejasmaniah antara lain:
- Tropisme: adalah peristiwa yang menyebabkan timbulnya gerak kearah tertentu. Gejala tropisme ini nampak dalam hidup vegetatip dan animal. Tropisme terjadi kalau terdapat perangsang dari luar semata-semata, jadi tidak ada pendorong dari dalam untuk tujuan tertentu. Karena adanya jenis berbeda maka tropime dibedakan menjadi:
- Foto-Tropisme (fotos: cahaya)Yaitu tropisme yang timbul karena ada perangsang cahaya menurut arah geraknya, foto tropisme dapat dibedakan atas:
- foto tropisme positif, yaitu gerak mengarah cahaya. Misalnya tumbuh-tumbuhan mengarah kepada matahari, laron menyongsong sinar dll.
- foto tropisme negative, yaitu bergerak menghindari perangsang cahaya. Misalnya jenis ikan tertentu yang selalu menjauhi sinar.
- Helio Troipsme (helios: matahari)
- Helio Tropime positif, bergerak mengarah matahari. Contoh: bunga matahari.
- Helio Tropisme Negative, bergerak menghindari matahari. Contoh: kelelawar.
BAB 3
Penutup
Kesimpulan
Dalam istilah sehari-hari,
kemauan dapat disamakan dengan kehendak atau hasrat. Kehendak ialah suatu
fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu. Kehendak ini merupakan kekuatan dari
dalam. Dan tampak dari luar sebagai gerak gerik. Dalam fungsinya kehendak ini
berhubungan dengan pikiran dan perasaan.
Setiap
orang punya impian yang memberikannya rasa bahagia. Untuk dapat mewujudkan
mimpi, tentu perlu upaya keras yang juga didorong oleh kemauan.
Demikianlah beberapa uraian
tentang Gejala-gejala kehendak (konasi). Semoga uraian diatas bermanfat bagi
penulis khususnya dan umumnya bagi semua pembaca dan bagi para pendengar. Akan
tetapi tentunya dalam penulisan masih banyak kekurangan baik dari referensi,
tatanan, maupun isinya, oleh karena itu saran dan kritik senantiasa kami
harapkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmadi, Abu, dan Umar, M. Pesikologi Umum (edisi
Revisi) : Surabaya. PT Bina Ilmu .
Shalahudin
Mahfudz, Drs., Pengantar Psikologi Umum, Surabaya "Sinar
Wijaya" 1986
Abu
Ahmadi, Drs., Psikologi Umum, 1982, Surabaya "PT Bina Ilmu".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar