DAFTAR
ISI
Cover..............................................................................................................1
Kata pengantar...............................................................................................2
Daftar isi.........................................................................................................3
Latar belakang pengorganisasian..................................................................4
BAB 1
Perkenalan
dengan kosep manajemen....................................................5
Pengertian
manajemen didalam organisasi.............................................5
BAB 2
Desain dan struktur
organisasi.......................................................................7
BAB 3
Kekuasaan, wewenang, dan tanggung
jawab..............................................8
Kekuasaan...........................................................................................8
Wewenang.........................................................................................10
Tanggung
jawab.................................................................................11
Pendelegasian wewenang..................................................................11
BAB 4
Pengaturan Sumber Daya
Manusia.............................................................12
Perencanaa
SDM...............................................................................13
Penyediaan
SDM................................................................................13
Pengembangan
SDM..........................................................................14
Pemeliharaan tenaga kerja................................................................14
Pemanfaatan
SDM.............................................................................14
Ringkasan......................................................................................................15
Penutup.........................................................................................................16
Daftar
Pustaka..............................................................................................17
Latar
belakang pengorganisasian
Menurut penulis
Organisasi merupakan susunan yang terpenting di dalam kelembagaan baik secara
formal maupun non formal. Sebagai contoh organisasi disekolah, negara,
perusahaan, maupun diri pribadi. Karna organisasi adalah hal yang terpenting
didalam mewujudkan suatu keinginan dan tujuan tertentu. Didalam organisasi
terdapat strategi, strategi adalah rencana yang menyeluruh dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi. Bagi perusahaan strategi diperlukan tidak hanya
untuk memperoleh tropik tetapi juga untuk mempertahankan kelangsungan
perusahaan dimasa yang akan mendatang. Namun, agar lebih jelas secara efisien
dan efektif di sub-sub ini akan diterangkan bagaimana pengorganisasian berjalan
dengan lancar.
Makalah ini menerangkan
secara umum pengertian manajemen dan pengorganisasian dalam kegiatan bisnis.
Hal-hal yang terkait dengan manajemen dan pengorganisasian di terangkan secara
umum dalam makalah ini.
Organisasi dapat di
artikan sebagai sekumpulan orang-orang atau kelompok yang menjalankan rangkaian
kegiatan tertentu dalam rangka mencapai tujuan. Agar tujuan dapat dicapai
secara efektif dan efesien, maka manajemen di perlukan.
Setelah mengkaji
makalah ini secara menyeluruh, di harapkan kepada para pembaca mampu memahami
hal-hal sebagi berikut :
v Mengetahui
konsep dasar manajemen, dan mengapa manajemen di perlukan dalam sebuah
organisasi
v Mengetahui
tentang definisi pengorganisasian didalam dasar-dasar manajemen.
v Mengetahui
konsep pengorganisasian secara fungsional yang mencakup kegiatan
perancangan,kekuasaan,wewenang dan tanggung jawab.
v Mengetahui
daerah wewenang manajemen.
v Mengetahui
proses manajemen sumber daya manusia melalui
perencanaan,penyediaan,pengembangan dan pemeliharaan tenaga kerja serta
pemanfaatan sumber daya manusia.
BAB 1
PERKENALAN
DENGAN KONSEP MANAJEMEN
Pengertian manajemen
didalam sebuah organisasi
Kata “
manajemen” tampaknya sudah begitu sering kita dengar . manajemen berkaitan
dengan konsep organisasi. dan organisasi
adalah sekelompok orang yang bekerja
sama dalam struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan
tertentu. Atau menurut Griffin (2002),
organisasi adalah “a group of people
working together in a struktured and coordinated fashion to achieve a set of
goals”. Dan penulis mendefinisikan organisasi sebagai sekumpulan orang atau
kelompok yang memiliki tujuan tertentu dan berupaya untuk mewujudkan tujuannya
tersebut melalui kerja sama .
Mengapa manajemen diperlukan ? Agar
tujuan dari organisasi dapat dicapai secara efesien dan secara efektif. Apa yang dimaksud dengan efesien dan efektif
? Efesien menurut Peter F.Drucar
adalah “mengerjakan pekerjaan dengan benar” (doing things right). Dan efektif
menurutnya adalah “mengerjakan
pekerjaan yang benar” (doing the right
things). Apa yang dimaksud dengan mengerjakan sesuatu yang benar dan tepat
dan mengerjakan sesuatu dengan tepat dan benar ?
Dalam kegiatan bisnis , terakadang
kita melakukan pekerjaan yang tidak efektif bahkan juga tidak efesien . sebagai
contoh, misalnya kita adalah seorang pebisnis telepon seluler . Kita mengetahui
(mengansumsikan) bahwa didaerah A masyarakatnya tidak begitu memerlukan
seluler. Selain karena budaya masyarakatnya cenderung menutup diri dari
lingkungan luar, juga di karenakan prioritas kebutuhan hidup mereka adalah
untuk kebutuhan seperti sandang, pangan, dan papan. Imformasi lain yang bisa
kita peroleh ternyata sinyal di daerah A kurang bagus, sehingga sekiranya kita menggunakan telepon seluler di sana,
maka sinyalnya tidak akan tertangkap jelas. Dari contoh ini< kita
akanmengerjakan pekerjaan yang tidak efektif (tidak tepat) sekiranya kita
memaksakan diri menjual produk telepon seluler ke masyarakat A.
Mengapa ?
Karena kita sudah dapat prediksikan
dari awal bahwa masyarakatnya tidak begitu tertarik dan membutuhkan telepon
seluler, di samping prioritas kebutuhan
mereka yang berbeda. Kita tidak semangkin efektif sekaligus tidak efesien ketika memaksakan diri
untuk menjual produk telepon seluler tersebut ke daerah A dengan alasan sinyal
yang lemah dapat di perkuat dengan mendirikan pemancar didaerah A. Sinyal yang
lemah bukan merupakan alasan yang tepat mengapa masyarakat A cenderung tidak
nggunakan telepo seluler (paling tidak untuk jangka pendek). Sehingga, jika pun
didirikan pemancar di sana, maka hanya akan memboroskanbiaya dari kegiatan
bisnis yang kita lakukan. Biaya semakin besar (tidak efesien) untuk keputusan
bisnis yang tidak tepat (tidak efektif).
Manajemen di perlukan sebagai upaya agar
kegiatan bisnis dapat berjalan secara efektif dan efesien. Agar manajemen yang
di lakukan mengarah kepada kegiatan bisnis secara efektif dan efesien, maka
manajemen perlu dijelaskan berdasrkkan fungsi-fungsinya atau di kenal sebagai
fungsi-fungsi manajemen ( managerial function ). Fungsi-fungsi tersebut
sebagaimana dikemukakan dalam definisi
dimuka mencakup fungsi perencanaan,
fungsi pengorganisasian, fungsi pengimplementasian, serta fungsi
pengendalian dan pengawasan. Lebih lanjut mengeai fungsi-fungsi manajemen dalam
pengorganisasian dijelaskan dalam bagian berikut ini.
Kegiatan-kegiatan
dalam fungsi manajemen di dalam pengorganisasian (Organizing)
Ø Mengalokasikan
sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan dan menetapkan prosedur yang
di perlukan
Ø Menetapkan
struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab
Ø Kegiatan
perekrutan, penyeleksian, pelatihan, dan pengembangan sumber daya
manusia/tenaga kerja
Ø Kegiatan
penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
Bagian
terakhir di atas membawa kita kepada peran dari manajemen. Manajemen secara
pengertian, sebagaimana di kemukakan oleh Mary Parker Follet (1997). Adalah
seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang lain. Management is the art of getting things done through people.
BAB
2
Desain &
Struktur Organisasi
Dalam proses pengorganisasian,
manajer mengalokasikan keseluruhan sumber daya organisasi dengan rencana yang
telah di buat berdasarkan suatu kerangka
kerja organisasi tertentu. Kerangka kerja organisasi tersebut disebut
sebagai desain organisasi (Organizational
design). Bentuk spespesifik dari kerangka kerja organisasi dinamakan dengan
stuktur organisasi (organizational
structure). Struktur organisasi pada dasarnya merupakn desain organisasi di
mana manajer melakukan alokasi sumber daya organisasi, terutama yang terkait
dengan pembagiankerja dan sumber daya yang di miliki organisasi, serta
bagaimanakeseluruhan kerjatersebut dapat di koordinasikandan di komunikasikan.
Jika dalam fungsi perencanaan, tujuan dan rencana di tetapkan, maka dalam
pengorganisasian rencana tersebutdi turunkan dalam dalam sebuah pembagiankerja
tertentu dalam sebuah struktur organisasi di mana didalamnya terdapat kejelasan
bagaimana rencanaorganisasi akan di laksanakan, dikoorganisasikan, dan
dikomunikasikan secara ilustratif, struktur organisasi bisa di gambarkan
sebagai bagan organisasi (organizational
chart).
DIRECTUR
|
MANAJER KEUANGAN
|
MANAJER
PRODUKSI
|
MANAJER
PEMASARAN
|
MANAJER
SDM
|
BAGIAN
PENJUALAN
|
BAGIAN
PROMOSI
|
Contoh
bagan organisasi sebuah organisasi bisnis
BAB
3
KEKUASAAN, WEWENANG DAN
TANGGUNG JAWAB
Kekuasaan (power)
Kekuasaan
sering kali dikonotasikan negatif jika dikaitkan dengan isu politik padahal
dalam pengertian yang paling sederhan, kekuasaan (power) berarti suatu
kemampuan untuk mempengaruhi orang atau merubah orang atau situasi. Jika
perubahan pada orang atau situasi adalah perubahan yang baik, tentunya power
tersebut memberikan konotasi yang positif bahkan sangat diperlukan. Konotasi
negatif dari kekuasaan sering kali muncul dikarenakan terdapat berbagai kasus
dimana seseorang atau sebuah organisasi yang diberi kekuasaan tidak
menggunakannya untuk hal yang positif
Kekuasaan
sesungguhnya merupakan konsekuensi logis yang muncul dari setiap organisasi
yang didalamnya terdapat pimpinan dan bawahan, atau manajemen puncak dan
manajemen tingkat bawah. Karena organisasi merupakan kumpulan orang dalam
pencapaian tujuan, maka organisasi ditujukan untuk mengubah situasi melalui
orang-orang agar perubahan terjadi. Agar perubahan ini dapat terjadi, maka
kekuasaan diperlukan.
Faktor yang mendasari
adanya kekuasaan
Menurut French dan Raven,
sebagaimana di kutip oleeh Stoner, Freeman dan Gilbert (1995), terdapat lima
faktor yang mendasari lahirnya sebuah kekuasaan (Sources of power). Kelima
faktor tersebut adalah Reward power,
coircive power, Legitimate power, Expert power, dan Referent power.
Reward Power
Reward power atau
kekuasaan untuk memberikan penghargaan adalah kekuasaan yang muncul sebagai
akibat dari seseorang yang posisinya memungkinkan dirinya untuk memberikan
penghargaan terhadap orang-orang yang berada di bawahnya.
Coircive power
Coircive power atau
kekuasaan untuk memberikan hukuman adalah kebalikan atau sisi negatif dari reward power. Kekuasaan ini merupakan
kekuasaan seseorang untuk memberikan hukuman atas kinerja yang buruk yang di
tunjukkan oleh SDM atau tenaga kerja dalam sebuah organisasi. Setiap pimpinan
pada dasarnya memiliki reward sekaligus coercive power ini.
Legitimate
power
Legitimate
power atau kekuasaan yang sah adalah kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari
suatu legitimasi tertentu. Misalnya, seseorang yang di angkat menjadi pemimpin,
secara otomatis dia memiliki semacam kekuasaan yang sah atau terlegitimasi.
Demikian pula sesorang yang diangkat menjadi manajer, direktur, heararki
pipinan lainnya.
Expert
Power
Expert power atau kekuasaan yang
berdasarkan keahlian atau kepakaran adalah kekuasaan yang muncul sebagai akibat
dari kepakaran atau keahlian yang di miliki oleh seseorang.
Referent
Power
Referent
power adalah kekuasaan yang muncul akibat adanya karakteristik yang di harapkan
oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap seseorang yang memiliki pengaruh
terhadap seseorang atau sekelompok orang tersebut.
Pada umumnya kekuasaan tersebut
lebih di sebabkan karena legitimasi tertentu yang di tentukan oleh mekanisme
dalam organisasi. Kekuasaan tersebut meliputi kekuasaan untuk memerintah,
mengoreksi, ataupin mengkoordinasikan bagian yang berada di bawahnya, namun di
karenakan kekuasaan pengertianya sangat luat dan lebih banyak di gunakan dalam
istilah politik, maka dalam organisasi, istilah kekuasaan cenderung jarang di
pergunakan. Sebagai gantinya istilah kewenangan atau authority lebih sering di
gunakan.
Kewenangan
(authority)
Kewenangan atau authority pada dasarnya merupakan bentuk lain dari kekuasaan yang sering kali dipergunakan
dalam sebuah organisasi. Kewenagan merupakan kekuasaan formal atau
terlegitimasi. Dalam sebuah organisasi, seseorang yang di tunjuk atau di pilih
untuk memimpin suatu organisasi, bagian,
atau departemen memiliki kewenangan atau kekuasaan yang terlegitimasi.
Seseorang yang di tunjuk untuk menjadi manajer personalia dengan sendirinya
terlegitimasiuntuk memilki kewenangan dalam mengatur berbagai hal yang
terkaitdengan sumber daya manusiaatau orang-orang yang terdapat dalam
organisasi.
Dua pandangan mengenai
kewenangan formal
1.
Pandangan
klasik
Pandangan
klasik mengenaikewengana formal menerangkan bahwa kewenangan pada
dasarnyaterlahir sebagai akibat adanya kewenangan yang lebih tinggidari
kewenangan yang di berikan.
2.
Pandangan
berdasarkan penerimaan
Pandangan
kedua cenderungberbeda dengan pandangan yang pertama. Tidak setiap kewenangan yang
bersifat top-down serta-mertaakan di
jalankanoleh bawahan. Pandangan yang berdasarkan penerimaan (accaptance view) memandang bahwa
kewenangan formal akan cenderung dijalankan atau diterima oleh bawahan
tergantung dari beberapa persyaratan. Persyaratn tersebut sebagaimana
dikemukakan oleh chester Bernard terdiri dari empat hal, yaitu :
a. Bawahan
dapat memahami apa yang di inginkan atau dikomunikasikan oleh pimpinan atau
atasan
b. Pada
saat bawahan memutuskan untuk menjalankan apa yang di perintahkan konsisten
dengan rencana pencapaian tujuan organisasi
c. Pada
saat bawahan memutuskan untuk
menjalankan apa yang di perintahkan oleh atasannya, dia meyakini bahwa apa yang
di perintahkan konsisten mendukung nilai, misi, maupun motif pribadi atau
kelompoknya
d. Sang
bawahan mampu secara mental maupun fisik internal dan external yang dihadapi
oleh organisasi
Beberapa jenis
kewenangan dalam organisasi
Kewenangan
lini
Kewenangan lini atau line authority adalah mereka yang dalam
organisasi bertanggung jawab
terhadap berbagai kegiatan dalam rangka
pencapai tujuan organisasi.
Kewenangan
staf
Kewenagan staf atau staff authority adalah mereka yang
ditunjuk oleh organisasi untuk membantu bagian-bagian dalam sebuah organisasi
yang memiliki kewenangan lini.
Kewenangan fungsional
Kewenangan
fungsional atau functional authority adalah mereka yang
berada dalam bagian tertentu diorganisasi, memiliki kewengan lini maupun staf,
namun juga dikarenakan tugasnya di beri kewenangan untuk melakukan kontrol atau
koordinasi dengan bagian lainnya. Sebagai contoh, bagian keuangan sekalipun
hanya bertanggung jawab di bagian percatatan berbagai transaksi, namun juga
memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan dan pengontrolan terhadap bagian
lainnya yang terkait dengan tugasnya di bagian keuangan.
TANGGUNG JAWAB ( RESPONSIBILITY)
Setiap bagian atau departemen yang telah
dibentuk atau ditentukan serta dihubungkan melalui garis-garis kewenangan
maupun garis perintah memiliki satu konsekuensi penting lainnya dalam sebuah
organisasi, yaitu apa yang dinamakan sebagai tanggung jawab. Mereka yang
diposisikan dalam suatu bagian atau departemen tertentu tidak hanya di berikan
kewenangan, namun juga tanggung jawab. Jika kewenangan merupakan kekuasaan
untuk melakukan sesuatu, tanggung jawab justru memberikan arah untuk apa dan
kemana semestinya kekuasaan itu di pergunakan. Dengan kata lain, tanggung jawab
mengingatkanorang-orang untuk tidak hanya mempergunakan kewenangan yang
dimilikinya, tetapi juga melaporkan apa saja yang telah di lakukan sehubungan dengan
dengan kewenangan yang telah diberikan padanya. Apakah kewenangan yang telah
diberikan. Misalnya, telah mendukung pencapaian tujuan organisasi atau
sebaliknya.
TANGGUNG
JAWAB ((RESPONSIBILITY)
Adalah keharusan untuk melakukan semua tugas-tugas (kewajiban) yang dibebankan kepada seseorang, sebagai akibat dari wewenang yang diterimanya atau dimilikinya
Tanggung jawab adalah kewajiban untuk melakukan sesuatu yang timbul karena seseorang telah menerima wewenang.
Istilah yang hampir sama dengan responsibility adalah Accountability (Pertanggungjawaban).
Wewenang dan tanggung jawab harus seimbang
PENDELEGASIAN WEWENANG (DELEGATION OF AUTHORITY)
Adalah memberikan sebahagian pekerjaan atau wewenang oleh delegator (atasan) kepada delegate (bawahan), untuk dikerjakan atas nama delegator.
Adalah keharusan untuk melakukan semua tugas-tugas (kewajiban) yang dibebankan kepada seseorang, sebagai akibat dari wewenang yang diterimanya atau dimilikinya
Tanggung jawab adalah kewajiban untuk melakukan sesuatu yang timbul karena seseorang telah menerima wewenang.
Istilah yang hampir sama dengan responsibility adalah Accountability (Pertanggungjawaban).
Wewenang dan tanggung jawab harus seimbang
PENDELEGASIAN WEWENANG (DELEGATION OF AUTHORITY)
Adalah memberikan sebahagian pekerjaan atau wewenang oleh delegator (atasan) kepada delegate (bawahan), untuk dikerjakan atas nama delegator.
Catatan :
Wewenang dapat didelegasikan, sedangkan tanggung jawab tidak dapat didelegasikan.
Wewenang dapat didelegasikan, sedangkan tanggung jawab tidak dapat didelegasikan.
BAB 4
PENGATURAN SUMBER DAYA MANUSIA
Setelah bab sebelumnya menerangkan tentang konsep dasar fungsi pengorganisasian dimana
struktur organisasi dibentuk, dan pekerjaan didesain maka langkah terakhir
dalam fungsi pengorganisasian adalah
penempatan sumber daya manusia kedalam setiap bagian yang telah
ditentukan dalam organisasi. Kegiatan ini sering kali dinamakan sebagai staffing.
Manajemen
sumber daya manusia bisa didefinisikan sebagai prosesserta upaya untuk
merekrut, mengembangkan, memotifasi, serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya
manusia yang diperlukan peerusahaan dalam pencapaian tujuannya. Pengertian ini
mencakup dari mulai memilih siapa saja yang memiliki kualifikasi dan pantas
untuk menempati posisi dalam perusahaan
( the man on the right place ) seperti yang disyaratkan perusahaan hingga bagaimanaagar kualifikasi ini dapat di
pertahankan bahkan ditingkatkan serta dikembangkan dari waktu ke waktu. Oleh
karena itu manajemen sumber daya manusia ini merupakn proses yang berkelanjutan,
sejalan dengan prose soperasionalisasi perusahaan, maka perhatian terhadap
sumber daya manusia ini memiliki tempat yang khuss dalam organisasi perusahaan.
Secara garis besar proses manajemen
sumber daya manusia di bagi kedalamlima bagianutama yang terdiri dari :
1. Human
resource planning. Merencanakan kebutuhan dan pemanfaatan sumber daya manusia
bagi perusahaan
2. Personel
procurement. Mencari dan mendapatkan sumber daya manusia termasuk didalamnya
rekrutmen, seleksi dan penempatan serta kontrak tenaga kerja
3. Personel
development. Mengembangkan sumber daya manusia, termasuk didalamnya program
orientasi tenaga kerja, pendidikan , dan pelatihan
4. Personel
maintenance. Memelihara sumber daya manusia, termasuk didalamnya pemberian
penghargaan, insentif, jaminan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, dan lain
sebagainya.
5. Personel
utilization. Memanfaatkan dan mengoptimalkan sumber daya manusia, termasuk
didalamnya promosi, demosi, transfer dan juga separasi
Perencanaan
sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia
adalah perancangan strategis untuk mendapatkan dan memelihara kualifikasi
sumber daya manusia yang diperlukan bagi organisasi prusahaan dalam mencapai
stujuan perusahaan . Sekalipun misalnya sebuah perusahaan telah memiliki sumber
daya manusia yang memadai dan handal , namun prusahaan juga perlu memastikan
akan keterpeliharaan dan ketersediaannya di masa yang akan datang . Kasus –
kasus seperti halnya “pembajakan tenaga kerja”, larinya tenaga kerja
keperusahaan lain , dan lain sebagainya merupakan salah satu indikasi perlunya
sebuah perencanaan di persiapkan sebaik baiknya.
Ada beberapa mengapa manajemen
sumber daya manusia ditempatkan pada bagian fungsi pengorganisasian . Alasan
pertama , kegiatan –kegiatan yang dilaksanakan dalam manajemen sumber daya
manusia terkait erat dengan kegiatan pengalokasian sumber daya yang dimiliki
organisasi . Alasan kedua, fungsi pengarahan dan pelaksanaan hanya akan dapat
dijalankan jika alokasi sumber daya manusia telah dilakukan dalam fungsi
pengorganisasian . Alasan ketiga, sekalipun kegiatan memotivasi, mengarahkan
(yang juga merupakn bagian lain dari manajemen sumber daya manusia) termasuk
kedalam fungsi pengarahan (leading). Namun demikian kunci pokok pertama sebelum
sumbar daya manusia diarahkan dan dimotivasi adalah ketika sumber daya manusia
ditentukan dan ditempatkan dimana kegiatan menentukan dan menempatkan lebih
cenderung berada didalam fungsi pengorganisasian . Alasan terkhir, dikarenakan
ilmu sosial khususnya ilmu manajemen tidak dapat dipisahkan ssatu sama
lainnya dan saling berkaitan , maka
penulis berpendapat tidak terlalu
menjadi masalah sekiranya manajemen sumber daya manusia ini ditempatkan
dibagian fungsi pengorganisasian maupun dibagian fungsi pengarahan.
Penyediaan sumber
daya manusia
Ketersediaan sumber daya manusia
menurut kualifikasi tertentu meerupakan konsekuensi dan implikasi dan adanya
perenanaan sumber daya manusia sebagaimana di jelaskan pada bagian sebelumnya.
Setelah perencanaan sumber daya manusia di buat, maka langkah selanjutnya dalam
pelaksanaannya adalah penyediaan sumber daya manusia atau penyediaan tenaga
kerja. Rekrutmen adalah upaya proses untuk mendapatkan tenaga kerja yang
diperlukan sesuai dengan kualifikasi yang telah ditetapkan dalam perancanaan
tenaga kerja.
Pengembangan
sumber daya manusia
Pengembangan sumber daya manusia merupakan
langkah kelanjutan dari proses penyediaan tenaga kerja yang pada
dasarnyabertujuan untuk memastikan dan memelihara tenaga kerja yang tersedia
tetap memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan sehingga selaras dengan
perencanaan strategis perusahhan serta tujuan perusahaan dapat tercapai
sebagaimana yang direncanakan.
Pemeliharaan
tenaga kerja
Jika tenaga kerja telah dipilih dari
sumber yang terbaik, kemudian diberikan program yang terbaik, maka perusahaan
dapat berharap bahwa tenaga kerja yang telah di pilihnya akan memberikan
kinerja terbaik bagi perusahaan.
Perusahaan
perlu memahami bahwa tenaga kerja memiliki motif yang berbeda-beda, oleh karena
itu pemenuhan terhadap motif tenaga kerja adalah termasuk yang harus di lakukan
perusahaan yang harus dilakukan selain perusahaan menuntut tenaga kerja
tersebut untuk menunjukkan kinerja terbaik bagi perusahaan. Perusahaan perlu
mengagendakan program pemeliharaan yang selain memberikan penghargaan yang
sesuai dengan apa yang telah ditunjukkan oleh tenaga kerjanya, juga mampu untuk
jangka panjang. Secara garis besar, bentuk pemeliharaan yang dapat dilakukan
oleh perusahaan adalah berupa program
pemberian kompensasi dan benefit. Pemberian kompensasi adalah penghargaan yang
diberikan perusahaan sebagi balasan atas prestasi kerja yang diberikan oleh tenaga kerja. Benefit adalah penghargaan
selain kompensasi yang diprogramkan bagi tenaga kerja dengan tujuan agar
kebutuhan tenaga kerja tetap dapat terpelihara sehingga tenaga kerja dapat
tetap memberikan kinerja yang terbaik bagi perusahaan.
Pemanfaatan
sumber daya manusia
Langkah terakhir dari proses manajemen sumber
daya manusia adalah pemanfaatan tenaga kerja. Langkah ini pada dasarnya upaya
untuk memelihara tenaga kerja agar senantiasa sejalan dengan perancangan
strategis perusahaan. Produktifitas, efektifitas, dan efesiensi merupakan kata
kunci yang senantiasa diharapkan dapat diperlihatkan oleh tenaga kerja.
Diantara program tersebut adalah promosi, demosi, transfer, ataupun separasi.
Promosi adalah proses pemindahan tenaga kerja ke posisi yang lebih tinggi
secara struktural dalam organisasi perusahaan. Demosi adalah penurunan tenaga
kerja kepada bagian tenaga kerja yang lebih rendah yang biasanya disebabkan
karena adanya penurunan kualitas tenaga kerja dalam pekerjaannya. Transfer
adalah upaya perusahaan untuk melakukan pemindahan tenaga kerja ke bagian yang
lain, yang diharapkan tenaga kerja tersebut bisa lebih produktif setelah
mengalami proses transfer. Dan terakhir adalah separasi. Separasi merupakan
upaya
RINGKASAN
ü Setiap
organisasi bisnis akan berhadapan dengan lingkungan di mana setiap kegiatan
di jalankan
ü Lingkungan
organisasidapat berupa lingkungan internal maupun lingkungan external mikro
dan external makro
ü Limgkungan
internal terdiri dari para pekerja, tim manajemen, lingkungan kerja fisik,
dan termasuk para pemilik perusahaan
ü Lingkungan
external makro terdiri dari regulator, pemerintah, masyarakat umum, hingga
lingkungan internasional yang dihadapi perusahaan
ü Budaya
organisasi pada dasarnya merupakan nilai dan norma yang di yakini oleh
sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya. Karena budaya organisasi dpat
menentukan pencapaian tujuan organisasi, maka manajemen perlu memahami
dengan benar budaya organisasi yang dianut oleh para anggotanya dan
bagaimana diarahkan guna pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan
efesien
|
PENUTUP
Didalam makalah sederhana ini penulis
berharap bahwa nantinya bagi pembaca agar mengerti dan paham didalam
pengorganisasian, dan bisa menenmpatkan pengorganisasian didalam bidang-bidang
tertentu, selain dari pada itu pengorganisasian sangat dan sangat di perlukan
didalam manajemen, baik diperusahaan, negara, sekolah maupun diri sendiri.
Mengapa demikian, di karenakan pengorganisasian dibutuhkan dalam suatu tujuan
yang ingin dituju. Dan didalam pengorganisasian terdapat hal-hal penting,
sebagai contoh adalah kekuasaan, wewenang, tanggung jawab, struktur organisasi,
dan sumber daya manusia / tenaga kerja.
Dan semoga makalah yang sederhana
dapat memotivasi, bagaimana cara mengorganisasi manajemen secara efektif dan
seefesien mungkin. Serta penulis sangat membutuhkan kritikan / saran yang
mungkin nantinya bisa di evaluasi
kembali.
DAFTAR PUSTAKA
Pengantar manajemen, Ernie
Tistawati Sule dan Kurniawan Soleh,
Edisi Pertama, Kencana, 2005.
Pengantar bisnis, Sadono Sukirno, et.al, Edisi pertama, Kencana, 2004.
Prilaku organisasi, P. Robbins
Stephen, Edisi kesepuluh, Indeks, 2006.
Busness Essentials, Ronald J.
Ebert and Ricky W.Griffin, 3nd International Edition, Prentice Hall, 2000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar